Jumat, 13 Oktober 2017

Kebhinekaan Indonesia

KEBHINEKAAN INDONESIA





  
  Menurut para ahli sejarah, motto "Bhineka Tunggal Ika" pertama kali dijumpai naskah "Sutasoma". Naskah ini ditulis oleh Mpu Tantular saat Raja Hayam Wuruk, penguasa Kerajaan Majapahit (1350-1389). Potongan pernyataan "Bhineka Tunggal Ika" dipetik oleh Prof. Muh. Yamin dan disahkan sebagai semboyan negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.
Ø  Dengan bercermin pada fakta sejarah itulah, filsafah "Bhineka Tunggal Ika" dijadikan motto perjuangan para perintis kemerdekaan bangsa Indonesia. Buktinya di zaman Kebangkitan Nasional, bangsa Indonesia tidak lagi berjuang untuk suku bangsa atau derah tertentu, tetapi untuk seluruh bangsa Indonesia. Puncaknya tercetus melalui "Sumpah Pemuda" pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai kelompok suku bangsa di Indonesia bersumpah akan adanya bangsa yang satu, tanah tumpah darah yang satu, dan berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Ø  Motto Bhenika Tunggal Ika dituliskan pada sehelai pita yang dijepit diantar kadua kaki burung Garuda. Moto ini melambangkan adanya semanga kesatuan dan persatuan bagi seluruh bangsa Indonesia. Semangat kesatuan kita perlukan, karena kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai golongan etnis, ras, agama, wilayah teritorial, dan lain sebagainya. Keragaman tersebut hendaknya mengharuskan kita bangsa Indonesia untuk mengendalikan perbedaan dari sekian persamaan sehingga terwujud integrasi nasional. Semangat persatuan kita perlukan karena kita menyadari beragamnya faham dan kepentingan golongan maupun perorangan. Dengan sikap toleransi yang mendalam serta memahami konsep "meskipun berbeda tetap satu". bahwa dalam keanekaragaman dan perbedaan itu terdapat persamaan, persamaan yang mewarnai kebudayaan Indonesia sehingga dapat mempersatukan masyarakat yang beraneka ragam.


Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa dan Negara. Kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa. Semboyan bangsa Indonesia tersebut tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita harus benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa sebagai berikut.
a.    Dasar Negara Pancasila.
b.    Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan.
c.    Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan.
d.    Lambang Negara Burung Garuda.
e.    Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
f.     Lagu-lagu perjuangan.
Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut.
a.    Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
b.    Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
c.    Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.
d.    Pembangunan berjalan lancar.

  Macam macam kebhinekaan Indonesia:
1.    Kebhinekaan Mata Pencaharian
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki kondisi alam yang berbeda-beda, seperti dataran tinggi/pegunungan maupun dataran rendah/pantai sehingga masyarakat yang tinggal didaerah tersebut harus menyesuaikan cara hidupnya dengan alam disekitarnya. Kondisi alam juga mengakibatkan perbedaan mata pencaharian ada yang sebagai petani, nelayan, pedagang pegawai, peternak dan lain-lain sehingga kebinekaan mata pencaharian tersebut dapat menjalin persatuan karena satu sama lain saling membutuhkan.
2.    Kebhinekaan ras
Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat persilangan jalur perdagangan. Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi baik pada ras, agama, kesenian maupun budaya. Ras di Indonesia terdiri dari Papua Melanesoid yang berdiam di Pulau Papua, dengan ciri fisik rambut keriting, bibir tebal dan kulit hitam. RasWeddoid dengan jumlah yang relatif sedikit, seperti orang Kubu, Sakai, Mentawai, Enggano dan Tomuna dengan ciri-ciri fisik, perawakan kecil, kulit sawo matang dan rambut berombak. Selain itu ada Ras MalayanMongoloid berdiam di sebagian besar kepulauan Indonesia, khususnya di Kepulauan Sumatera dan Jawa dengan ciri-ciri rambut ikal atau lurus, muka agak bulat, kulit putih sampai sawo matang. Kebhinekaan tersebut tidak mengurangi persatuan dan kesatuan karena tiap ras saling menghormati dan tidak menganggap ras nya paling ungul.
3.    Kebhinekaan Suku Bangsa
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh perairan. Pulau-pulau terisolasi dan tidak saling berhubungan. Akibatnya setiap pulau/wilayah memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, adat istiadat, kesenian, maupun bahasa. Adanya kebhinekaan tersebut menjadikan Indonesia sangat kaya. Walaupun berbeda tetapi tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Terbukti dengan menempatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan persatuan
4.    Kebinekaan agama
Masuknya kaum pendatang baik yang berniat untuk berdagang maupun menjajah membawa misi penyebaran agama yang mengakibatkan kebinekaan agama di Indonesia. Ada agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu serta aliran kepercayaan. Kebhinekaan agama sangat rentan akan konflik, tetapi dengan semangat persatuan dan semboyan bhineka tunggal ika konflik tersebut dapat dikurangi dengan cara saling toleransi antar umat beragama. Setiap agama tidak mengajarkan untuk menganggap agamanya yang paling benar tetapi saling menghormati dan menghargai perbedaan sehingga dapat hidup rukun saling berdampingan dan tolong menolong di masyarakat
5.    Kebhinekaan Budaya
Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajarBudaya memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM kearah yang lebih baik. Masuknya kaum pendatang juga mengakibatkan kebhinekaan budaya di Indonesia sehingga budaya tradisional berubah menjadi budaya yang modern tanpa menghilangkan budaya asli Indonesia sendiri seperti budaya sopan santun, kekeluargaan dan gotong royong. Budaya tradisional dan modern hidup berdampingan di masyarakat tanpa saling merendahkan satu sama lain
6.    Gender/jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak menunjukkan adanya tingkatan. Anggapan kuat bagi laki-laki dan lemahbagi perempuan, adalah tidak benar. Masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan melengkapi. Zaman dahulu kaum perempuan tidak diberi kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan seringkali tugasnya dibatasi hanya sekitar rumah saja. Pekerjaan rumah yang itu-itu saja, dianggap tidak banyak menuntut kreatifitas, kecerdasan dan wawasan yang luas, sehingga perempuan dianggap lebih bodoh dan tidak terampil. Sekarang ini perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk sekolah, mengembangkan bakat dan kemampuannya. Banyak kaum wanita yang menduduki posisi penting dalam jabatan publik
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain.
Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia. Namun, dalam kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu.

Seharusnya kebhinekaan menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat. Namun, masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih terjadi bentrokan yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan. Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik. Jika perselisihan ini diakibatkan karena masalah yang berkaitan dengan hukum, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur dalam Pasal 28D Ayat (1) bahwa ”Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.” Dengan demikian, permasalahan dan perselisihan bisa dihindari dengan memberikan perlindungan secara penuh kepada setiap warga negara. Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu ada toleransi yang tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai budaya lain adalah hal yang perlu dibudayakan.
Contoh konkrit hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain. Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kita harus mampu menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti berbeda- beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.
Jadi, kebhinekaan di Indonesia adalah modal untuk menjadikan Indonesia bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya maka kita harus mencintai setiap perbedaan yang ada di Indonesia. Karena sejak awal berdirinya Indonesia telah terdiri dari beraneka ragam RAS, maka kita harus menjaga dan meningkatkan tolerasi kepada sesama demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik. Kita seharusnya dapat mencegah diri  terlibat dalam konflik yang mengatas namakan RAS. Karena seharusnya perbedaan dapat menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Dan kita harus mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dampak gadget

Gadget Bagi Kalangan Remaja              Manusia di jaman sekarang ini berada pada masa yang serba canggih, banyak sekali informasi...